Jakarta (ANTARA) - Perubahan paradigma dibidang kesehatan dibutuhkan karena Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Does Sampoerno menilai saat ini orang sehat kurang mendapat perhatian daripada orang sakit.
"Padahal jumlah orang sakit hanya sekitar 10-15 persen sementara 80 persen lainnya yang tidak mencari pengobatan tidak mendapat perhatian cukup," ujar Does dalam jumpa pers Kongres Nasional ke-11 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) di Hotel Acacia Jakarta, Senin.
Kurangnya perhatian terhadap orang sehat itu disebut Does terlihat dalam pengalokasian dana kesehatan yang sekitar 80 persen masih dianggarkan untuk penyembuhan atau kuratif.
"Kita sedang memperjuangkan agar dana untuk promotif dan preventif (pencegahan) seimbang dengan dana untuk kuratif," katanya.
Pertimbangannya, lanjut Does, jika orang tersebut sakit, maka produktivitas orang yang bersangkutan akan menurun drastis hingga nol atau tidak produktif padahal dapat dicegah dengan menjaga seseorang agar tidak sakit.
Sayangnya saat ini paradigma sakit masih digunakan masih diutamakan melakukan pengobatan orang yang sakit daripada mencegah seseorang terkena penyakit.
"Mereka harus diberi pengertian mengenai perlunya peningkatan derajat kesehatan agar yang sehat jadi tambah sehat antara lain dengan mengkonsumsi makanan bergizi, olah raga, minum yang cukup, menghindari penyakit, vaksinasi dan lain-lain," papar Does.
Perubahan paradigma dibidang kesehatan itu merupakan salah satu hal yang akan dibahas dalam kongres nasional yang akan digelar di Hotel Horison Bandung tanggal 3-5 Agustus .
Kongres yang diselenggarakan tiap tiga tahun itu kali ini mengusung tema "Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Sebagai Investasi Berkelanjutan Untuk Bangsa yang Sehat" dan akan diikuti oleh 1.000 ahli kesehatan masyarakat nasional dan internasional dan akan ada pembicara penting dari para menteri dan gubernur yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
Hasil rekomendasi rekomendasi politik kesehatan yang dihasilkan kongres itu akan diserahkan kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Agung Laksono yang dijadwalkan untuk menjadi pembicara utama dan menutup kongres.
sumber : http://id.news.yahoo.com
"Padahal jumlah orang sakit hanya sekitar 10-15 persen sementara 80 persen lainnya yang tidak mencari pengobatan tidak mendapat perhatian cukup," ujar Does dalam jumpa pers Kongres Nasional ke-11 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) di Hotel Acacia Jakarta, Senin.
Kurangnya perhatian terhadap orang sehat itu disebut Does terlihat dalam pengalokasian dana kesehatan yang sekitar 80 persen masih dianggarkan untuk penyembuhan atau kuratif.
"Kita sedang memperjuangkan agar dana untuk promotif dan preventif (pencegahan) seimbang dengan dana untuk kuratif," katanya.
Pertimbangannya, lanjut Does, jika orang tersebut sakit, maka produktivitas orang yang bersangkutan akan menurun drastis hingga nol atau tidak produktif padahal dapat dicegah dengan menjaga seseorang agar tidak sakit.
Sayangnya saat ini paradigma sakit masih digunakan masih diutamakan melakukan pengobatan orang yang sakit daripada mencegah seseorang terkena penyakit.
"Mereka harus diberi pengertian mengenai perlunya peningkatan derajat kesehatan agar yang sehat jadi tambah sehat antara lain dengan mengkonsumsi makanan bergizi, olah raga, minum yang cukup, menghindari penyakit, vaksinasi dan lain-lain," papar Does.
Perubahan paradigma dibidang kesehatan itu merupakan salah satu hal yang akan dibahas dalam kongres nasional yang akan digelar di Hotel Horison Bandung tanggal 3-5 Agustus .
Kongres yang diselenggarakan tiap tiga tahun itu kali ini mengusung tema "Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Sebagai Investasi Berkelanjutan Untuk Bangsa yang Sehat" dan akan diikuti oleh 1.000 ahli kesehatan masyarakat nasional dan internasional dan akan ada pembicara penting dari para menteri dan gubernur yang terkait dengan kesehatan masyarakat.
Hasil rekomendasi rekomendasi politik kesehatan yang dihasilkan kongres itu akan diserahkan kepada Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Agung Laksono yang dijadwalkan untuk menjadi pembicara utama dan menutup kongres.
sumber : http://id.news.yahoo.com